Teknik Pemisahan Campuran

Minggu, 07 Januari 2024

Teknik Pemisahan Campuran



Zat campuran merupakan zat atau materi tunggal yang terdiri atas dua atau lebih jenisnya. Dalam zat (materi) campuran masih memiliki sifat zat (materi) asli yang tetap terlihat atau tampak. beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh zat campuran sebagai berikut.

- Terdiri atas 2 zat tunggal atau lebih
- Zat campur memiliki sifat yang berbeda, tergantung dengan zat penyusunnya.

Beberapa contoh dari zat (materi) campuran yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut

- Teh manis yang terdiri atas percampuran air panas, teh, dan gula pasir.
- Cairan gula terdiri atas percampuran air dengan gula
- Minuman sirup terdiri atas percampuran air dan sirup

Campuran merupakan gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Kelompok campuran terdiri dari dua: Homogen dan Heterogen.

Campuran Homogen

Campuran homogen merupakan campuran antara 2 zat atau lebih yang partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi.

Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Larutan tersusun atas pelarut dan zat terlarut, dengan pelarut universal adalah air.

Contoh larutan homogen seperti campuran air dan gula menjadi larutan gula, campuran air dan garam menjadi larutan garam.

Jenis larutan dibagi menjadi tiga jenis:

a) Asam

b) Basa

c) Garam

Campuran Heterogen

Campuran heterogen memiliki zat penyusun yang tidak saling bercampur. Terdiri dari dua macam zat atau lebih yang partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain.

Contoh campuran heterogen adalah campuran pasir dan air.



Cara Pemisahan Campuran


Guna memperoleh zat murni dari campuran , maka zat penyusunnya harus dipisahkan dengan cara fisika.

Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penjernihan air dan pembuatan garam dapur.

Seturut penjelasan Modul Pembelajaran Jarak Jauh IPA Kelas VII, ada lima metode pemisahan campuran yang dapat dilakukan.

1. Filtrasi (penyaringan)

Pemisahan campuran dengan penyaringan merupakan cara paling sederhana, didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat penyusun.

Ketika disaring partikel yang berukuran lebih kecil lolos, sementara partikel dengan ukuran lebih besar tertahan di saringan. Cara pemisahan ini digunakan untuk memisahkan padatan dengan ukuran berbeda atau memisahkan padatan dengan cairan.

Contohnya memisahkan santan dari ampasnya.

2. Sentrifugasi

Metode ini digunakan untuk campuran dengan ukuran sangat halus dan jumlah campuranya lebih sedikit.

Contohnya memisahkan sel-sel darah merah dan sel darah putih dari plasma darah.

Padatan sel darah merah dan sel darah putih akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berada di bagian atas.

3. Distilasi (penyulingan)

Pemisahan campuran dengan distilasi didasarkan pada perbedaan titik didih zat campuran, mencakup dua tahap proses yaitu pendidihan dan pengembunan.

Semakin jauh perbedaan titik didihnya maka semakin mudah campuran tersebut dipisahkan.

Contoh pemisahan distilasi adalah memisahkan campuran air the, atau memisahkan air kotor dengan zat padat sehingga didapat air murni.

Air dan garam juga dapat dipisahkan dengan distilasi dengan cara memanaskan larutan pada suhu 1000 C.

Air akan menguap sementara garam tertinggal. Titik didih garam (14670 C) berbeda jauh dengan titik didih air.

Uap air akan melewati kondensor (pendingin) sehingga mengembun menjadi tetes-tetes air yang ditampung pada wadah (penampungan distilat). Hasilnya disebut akuades (air suling).

Jika air suling di distilasi lagi, maka distilatnya disebut akuabides yang dipakai sebagai pelarut cairan infus.

4. Kromatografi

Pemisahan campuran atas dasar perbedaan kecepatan merambat atau meresap antara partikel campuran pada medium tertentu disebut kromatografi.

Dalam kehidupan sehari-hari pemisahan dengan kromatografi dapat dijumpai pada rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak tertentu.

Kromatografi memiliki beberapa fungsi.
  1. Menguji keamanan konsumsi bahan pewarna pada makanan.
  2. Menguji keaslian tinta pada dokumen seperti suratperjanjian, cek, atau giro.
  3. Menguji penyalahgunaan narkoba pada urin.
  4. Menguji batas aman kandungan pestisida pada buah-buahan dan sayuran.
    5. Sublimasi

    Prinsip kerja metode sublimasi berpatokan pada perbedaan kemampuan penyubliman (perubahan wujud padat ke wujud gas) pada kandungan campuran zat. Ringkasnya, salah stau zat dapat menyublim, sementara yang lain tidak.

    Contohnya zat yang dapat menyublim adalah kapur barus, iodin, kafein.

    0 komentar :

    Posting Komentar